Para ilmuwan sedang mengeksplorasi ide yang dapat menyelamatkan planet kita dari pemanasan global dengan menghalangi sinar matahari: sebuah “payung raksasa” di ruang angkasa untuk menghalangi sebagian cahaya matahari.
Dipimpin oleh Yoram Rozen dan timnya di Asher Space Research Institute dan Technion-Israel Institute of Technology, rencana tersebut melibatkan pembuatan prototipe untuk menunjukkan kelayakan konsep tersebut.
Agar gagasan ini berhasil, perisai luar angkasa harus mencakup area seluas kira-kira satu juta mil persegi, atau seukuran Argentina. Karena struktur ini terlalu besar untuk diluncurkan ke luar angkasa dengan satu roket, Rosen dan timnya mengusulkan skema di mana segerombolan “payung” yang lebih kecil diluncurkan ke luar angkasa, di mana mereka akan bekerja secara sinkron.
“Kita bisa menunjukkan kepada dunia, 'Lihat, ada solusi yang berhasil, ambillah, tingkatkan,'” kata Rosen.
Jika kita memblokir antara satu hingga dua persen radiasi bintang kita, kita akan menetralisir dampak pemanasan global, kata para ilmuwan. Menyebarkan “payung” di luar angkasa mungkin lebih murah dalam jangka panjang dibandingkan menyemprotkan aerosol ke atmosfer.
Tahun lalu, tim ilmuwan dari Harvard dan Universitas Utah mengeksplorasi gagasan menempatkan debu di “titik Lagrange” antara Matahari dan Bumi untuk memerangi perubahan iklim.
Tidak semua orang setuju dengan gagasan tersebut. Menurut para kritikus, memasang “kanopi” di luar angkasa akan menjadi proyek yang sangat mahal dan tidak realistis, terutama mengingat laju pemanasan global yang semakin cepat. Selain itu, kanvas akan terkena dampak mikrometeor. Tidak diketahui seberapa stabil struktur tersebut. Sedangkan untuk konsep gerombolan lebih realistis, tapi sekali lagi cukup mahal.
Mendapatkan pendanaan yang memadai, diperkirakan antara $10 hingga $20 juta, sangat penting untuk mengembangkan dan menguji prototipe guna memvalidasi kelayakan konsep tersebut.
Mendemonstrasikan kelayakan pendekatan inovatif seperti penerapan kerai menggarisbawahi peran dari ilmu dan teknologi dalam mengatasi tantangan global yang mendesak.