12 C
Brussels
Minggu, Mei 5, 2024
MakananMengapa kita mengantuk setelah makan?

Mengapa kita mengantuk setelah makan?

PENAFIAN: Informasi dan pendapat yang direproduksi dalam artikel adalah milik mereka yang menyatakannya dan itu adalah tanggung jawab mereka sendiri. Publikasi di The European Times tidak secara otomatis berarti pengesahan pandangan, tetapi hak untuk mengungkapkannya.

TERJEMAHAN DISCLAIMER: Semua artikel di situs ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Versi terjemahan dilakukan melalui proses otomatis yang dikenal sebagai terjemahan saraf. Jika ragu, selalu mengacu pada artikel aslinya. Terima kasih atas pengertian.

Pernahkah Anda mendengar istilah “koma makanan”? Tahukah Anda kalau rasa ngantuk setelah makan bisa menjadi tanda adanya penyakit?

Faktanya, hal tersebut tidak selalu merupakan gejala suatu penyakit. Namun hal ini berhubungan langsung dengan kuantitas dan kualitas makanan yang dimakan. Disebut juga kantuk postprandial.

Faktanya, hal tersebut tidak selalu merupakan gejala suatu penyakit tetapi berhubungan langsung dengan kuantitas dan kualitas makanan yang dikonsumsi. Disebut juga kantuk postprandial.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan keinginan tidur setelah makan, para ahli membuktikan:

Makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak;

Asupan banyak kalori;

waktu makan;

Nutrisi khusus seperti triptofan, melatonin dan fitonutrien lainnya.

Mengapa triptofan berbahaya?

Triptofan merupakan asam amino yang dapat menyebabkan kantuk ringan setelah makan. Tubuh mengubah triptofan menjadi serotonin dan kemudian menjadi melatonin, yang dapat menyebabkan kelelahan parah.

Makanan tinggi triptofan antara lain ayam, putih telur, ikan, susu, biji bunga matahari, kacang tanah, biji labu, biji wijen, kedelai, dan daging kalkun.

Melatonin adalah hormon tidur. Ini diproduksi secara aktif ketika tubuh sedang istirahat dan dalam kegelapan. Hal ini menyebabkan otak menjadi mengantuk.

Makanan tinggi melatonin adalah barley, jagung, gandum, blueberry, mentimun, telur, jamur, oatmeal, pistachio, nasi, salmon, stroberi, dan ceri.

Karbohidrat

Penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya karbohidrat juga bisa menyebabkan kantuk. Secara khusus, makanan dengan indeks glikemik tinggi – ukuran seberapa banyak karbohidrat tertentu meningkatkan gula darah Anda – lebih cenderung membuat Anda menatap sofa dengan penuh kerinduan setelah makan siang. Makanan dengan indeks glikemik tinggi antara lain makanan yang dipanggang (roti putih atau gandum), biji-bijian (cornflake dan oatmeal), gula, semangka, kentang, dan nasi putih.

Lemak

Lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan rasa lelah setelah makan. Untuk menghindarinya, cukup dengan meminimalkan konsumsi makanan tinggi lemak tidak sehat, antara lain makanan yang dipanggang, daging sapi, mentega, keju, unggas, es krim, daging domba, daging babi, minyak sawit, produk susu berlemak penuh, dan makanan yang digoreng. .

Mengapa dan bagaimana mendengarkan tubuh kita?

Kantuk di sore hari sering dikaitkan dengan akumulasi adenosin secara bertahap di otak. Puncaknya terjadi tepat sebelum waktu tidur, dan kadarnya lebih tinggi pada sore hari dibandingkan pagi hari. Semakin lama seseorang terjaga, semakin banyak adenosin yang terakumulasi sehingga meningkatkan keinginan untuk tidur. Irama sirkadian berfungsi seperti jam. Ini mengontrol periode aktivitas dan tidur.

Kemungkinan penyebab lain kantuk setelah makan:

- diabetes,

- hipoglikemia,

– anemia,

– masalah dengan kelenjar tiroid,

- tekanan darah rendah

– dehidrasi ringan

– Bagaimana cara menghilangkan rasa kantuk setelah makan?

Anda mungkin tidak bisa sepenuhnya mengatasi rasa kantuk Anda, tapi setidaknya cobalah hal berikut:

– Makan makanan yang seimbang;

– Tidur lebih banyak di malam hari;

– Tinggal lebih banyak di siang hari;

- Mengerjakan latihan.

- Iklan -

Lebih dari penulis

- ISI EKSKLUSIF -tempat_img
- Iklan -
- Iklan -
- Iklan -tempat_img
- Iklan -

Harus baca

Artikel Terbaru

- Iklan -