13.7 C
Brussels
Sabtu, Mei 11, 2024
InternasionalPohon keluarga terbesar umat manusia menunjukkan sejarah spesies kita

Pohon keluarga terbesar umat manusia menunjukkan sejarah spesies kita

PENAFIAN: Informasi dan pendapat yang direproduksi dalam artikel adalah milik mereka yang menyatakannya dan itu adalah tanggung jawab mereka sendiri. Publikasi di The European Times tidak secara otomatis berarti pengesahan pandangan, tetapi hak untuk mengungkapkannya.

TERJEMAHAN DISCLAIMER: Semua artikel di situs ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Versi terjemahan dilakukan melalui proses otomatis yang dikenal sebagai terjemahan saraf. Jika ragu, selalu mengacu pada artikel aslinya. Terima kasih atas pengertian.

Dalam studi baru, para ilmuwan menggunakan ribuan urutan genom manusia. Hasilnya dipublikasikan di jurnal Science.

Para ilmuwan telah menciptakan pohon keluarga bagi seluruh umat manusia untuk merangkum bagaimana semua orang yang hidup saat ini berhubungan satu sama lain dan dengan nenek moyang kita. Untuk membangunnya, para peneliti menyaring ribuan urutan genom yang dikumpulkan dari manusia modern dan manusia purba. Mereka juga menggunakan data dari kerabat manusia purba. Semua genom diturunkan dari 215 populasi yang tersebar di seluruh dunia.

Menggunakan algoritma komputer, para ilmuwan mengidentifikasi pola yang berbeda dari variasi genetik dalam urutan, menyoroti di mana mereka tumpang tindih dan berbeda. Berdasarkan pola, peneliti telah menarik garis teoretis keturunan antara genom.

Untuk membangun silsilah manusia yang terpadu, para peneliti pertama-tama menggabungkan data dari beberapa kumpulan data publik yang besar, termasuk Proyek 1000 Genom, Proyek Keanekaragaman Genom Manusia, dan Proyek Keanekaragaman Genom Simons. Memperoleh data tentang manusia purba lebih sulit, tetapi para ilmuwan telah menemukan 8 genom hominin purba berkualitas tinggi. Di antara mereka ada tiga genom Neanderthal, salah satunya berusia lebih dari 100,000 tahun; Genom Denisovan, berusia 74,000 hingga 82,000 tahun; dan empat genom dari keluarga inti yang hidup di Pegunungan Altai di Rusia sekitar 4,600 tahun yang lalu.

Setelah mengumpulkan silsilah keluarga, para ilmuwan melakukan analisis geografis. Mereka mengkonfirmasi migrasi manusia keluar dari Afrika dan juga menemukan bukti potensial untuk interaksi antara Homo sapiens dan hominin yang sekarang sudah punah.

Catatan: Setiap baris dalam gambar ini mewakili hubungan leluhur-keturunan dalam silsilah baru genom modern dan kuno. Gambar: Silsilah terpadu genom modern dan kuno, Science (2022). Doi: 10.1126/science.abi8264

- Iklan -

Lebih dari penulis

- ISI EKSKLUSIF -tempat_img
- Iklan -
- Iklan -
- Iklan -tempat_img
- Iklan -

Harus baca

Artikel Terbaru

- Iklan -