Peneliti Tiongkok baru-baru ini mengembangkan kulit elektronik baru yang menurut mereka memiliki “regulasi isotermal yang sangat baik,” lapor Xinhua.
Para ilmuwan dari Southern University of Science and Technology telah mengembangkan thermo-e-skin dengan struktur biomimetik. Oleh karena itu, ia meniru mekanisme termoregulasi tubuh manusia dengan mengintegrasikan perangkat termoelektrik fleksibel dengan material komposit hidrogel.
Berkat keseimbangan antara pembangkitan dan pembuangan panas, kulit termoelektronik mempertahankan suhu permukaan yang stabil sebesar 35 derajat Celcius pada berbagai suhu lingkungan – dari 10 hingga 45 derajat Celcius.
Dalam beberapa tahun terakhir, kulit elektronik telah mewujudkan fungsi sentuhan mirip manusia dan membentuk reaktivitas saraf yang stabil, sebagian besar meniru tubuh manusia, menjadikannya komponen ideal untuk robot cerdas masa depan.
Namun, fungsi termoregulasinya hingga saat ini terbatas pada pemanasan atau pendinginan sederhana, yang berarti bahwa ia tidak mampu mempertahankan regulasi isotermal untuk waktu yang lama dalam lingkungan yang kompleks dan terus berubah.
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal “Nano Energy”.
Foto Ilustratif oleh Angela Roma : https://www.pexels.com/photo/crop-ethnic-person-touching-bare-skin-7480273/