13.9 C
Brussels
Minggu, 28 April 2024
AgamaKekristenanKesehatan rohani dan moral

Kesehatan rohani dan moral

PENAFIAN: Informasi dan pendapat yang direproduksi dalam artikel adalah milik mereka yang menyatakannya dan itu adalah tanggung jawab mereka sendiri. Publikasi di The European Times tidak secara otomatis berarti pengesahan pandangan, tetapi hak untuk mengungkapkannya.

TERJEMAHAN DISCLAIMER: Semua artikel di situs ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Versi terjemahan dilakukan melalui proses otomatis yang dikenal sebagai terjemahan saraf. Jika ragu, selalu mengacu pada artikel aslinya. Terima kasih atas pengertian.

Konsep pokok dan pengertian kesehatan: Kemampuan seseorang dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Definisi kesehatan dirumuskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan berbunyi sebagai berikut: “Kesehatan bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial”.

Dalam konsep umum kesehatan dibedakan dua komponen yaitu kesehatan rohani dan kesehatan jasmani.

Kesehatan spiritual seseorang adalah sistem pemahaman dan sikapnya terhadap dunia sekitar. Hal ini tergantung pada kemampuan membangun hubungan dengan orang lain, kemampuan menganalisis situasi, memprediksi perkembangan berbagai situasi dan, sesuai dengan itu, membangun pola perilaku seseorang.

Kesehatan rohani dan moral mempunyai arti yang sangat mendasar bagi pribadi, keluarga, masyarakat dan negara.

Kesehatan rohani terjamin dan dicapai melalui kemampuan hidup harmonis dengan diri sendiri, dengan kerabat, teman dan masyarakat.

Keadaan lingkungan spiritual manusia yang memungkinkannya mengubah realitas sesuai dengan nilai-nilai moral, budaya dan agama untuk melestarikan kehidupan manusia dan dunia secara keseluruhan.

Lingkungan spiritual kepribadian adalah wilayah cita-cita dan nilai-nilai yang mewakili orientasi seluruh aktivitas kehidupan. Cita-cita dan nilai-nilai ini dapat berbeda dalam hal kriteria moral dan berhubungan dengan kebaikan dan kejahatan.

Kesehatan moral ditentukan oleh prinsip-prinsip yang menjadi landasan kehidupan sosial masyarakat manusia.

Kesehatan sosial adalah keadaan aktivitas sosial seseorang terhadap dunia, kemampuannya dalam menjalin dan memelihara ikatan dan hubungan sosial. Kandungan kualitatif kegiatan sosial ini, tingkat konstruktif atau destruktifnya ditentukan oleh tingkat kesehatan spiritual seseorang.

Dan meskipun proses perubahan kesehatan jasmani hanya dalam kurva ke bawah, maka secara spiritual (sosial dan mental) perubahannya tidak merata, mengalami naik turun lebih dari satu kali.

Jadi kondisi kesehatan secara keseluruhan ternyata sulit dicapai dan sangat tidak stabil seiring berjalannya waktu karena variabilitas semua bentuk kesehatan tersebut. Keadaan kesehatan mutlak pada manusia merupakan fenomena yang jarang terjadi dan lebih merupakan suatu ideal daripada fenomena nyata.

Gagasan seseorang tentang kesehatan merupakan cerminan dari model teoritis kesehatan yang ada di masyarakat.

Model kesehatan yang harmonis – berdasarkan pada pemahaman kesehatan sebagai keselarasan antara manusia dan dunia.

Model adaptasi kesehatan – serupa dengan model pertama, namun dengan penekanan pada mekanisme adaptasi terhadap perubahan kondisi lingkungan biososial internal dan eksternal.

Model kesehatan manusia yang antroposentris – didasarkan pada gagasan tentang tujuan (spiritual) manusia yang lebih tinggi dan, oleh karena itu, peran utama kesehatan spiritual di antara semua komponen dari fenomena yang beraneka segi ini.

Manusia diakui mempunyai kemungkinan tak terbatas untuk meningkatkan kedamaian batinnya, dan sebagai konsekuensinya, untuk meningkatkan kualitas kesehatan fisik dan sosialnya.

Ilustrasi: Lukisan dinding yang dilestarikan di gereja St. Georgi di desa Oreshets – distrik spiritual Belogradchik, Bulgaria.

- Iklan -

Lebih dari penulis

- ISI EKSKLUSIF -tempat_img
- Iklan -
- Iklan -
- Iklan -tempat_img
- Iklan -

Harus baca

Artikel Terbaru

- Iklan -