16.1 C
Brussels
Selasa, Mei 7, 2024
InternasionalPara ilmuwan telah mengembangkan benang yang terinspirasi dari bulu beruang kutub

Para ilmuwan telah mengembangkan benang yang terinspirasi dari bulu beruang kutub

PENAFIAN: Informasi dan pendapat yang direproduksi dalam artikel adalah milik mereka yang menyatakannya dan itu adalah tanggung jawab mereka sendiri. Publikasi di The European Times tidak secara otomatis berarti pengesahan pandangan, tetapi hak untuk mengungkapkannya.

TERJEMAHAN DISCLAIMER: Semua artikel di situs ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Versi terjemahan dilakukan melalui proses otomatis yang dikenal sebagai terjemahan saraf. Jika ragu, selalu mengacu pada artikel aslinya. Terima kasih atas pengertian.

Gaston de Persigny
Gaston de Persigny
Gaston de Persigny - Reporter di The European Times Berita

Serat ini bisa dicuci dan diwarnai

Sebuah tim ilmuwan Tiongkok telah mengembangkan serat benang dengan insulasi termal luar biasa yang terinspirasi dari bulu beruang kutub, lapor Xinhua. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science, serat aerogel yang dienkapsulasi ini dapat dicuci, diwarnai, tahan lama, dan dapat digunakan dalam tekstil modern.

Serat aerogel umumnya tidak memiliki kekuatan dan regangan yang dibutuhkan untuk ditenun menjadi kain dan kehilangan sifat insulasinya dalam kondisi basah atau lembab. Namun, para peneliti di Universitas Zhejiang mengambil inspirasi dari bulu unik beruang kutub, yang secara efektif membuat mereka tetap hangat dan kering. Menurut penelitian, bulu bulu memiliki inti berpori yang tertutup dalam struktur padat sarungnya.

Dengan meniru struktur inti dan selubung bulu beruang, para peneliti menciptakan serat aerogel yang kuat dengan pori-pori pipih yang secara efektif memerangkap radiasi infra merah di dekat kulit dan mempertahankan kekuatan mekaniknya, sehingga cocok untuk merajut atau menenun.

Menurut penelitian, serat mempertahankan sifat insulasi termalnya dengan perubahan minimal bahkan setelah 10,000 siklus peregangan berulang pada pembebanan 100 persen. Tim peneliti menguji serat pada sweter tipis, yang meskipun ketebalannya sekitar seperlima dari jaket bulu, memiliki sifat insulasi termal yang sebanding dengan jaket tebal.

Menurut para peneliti, desain pakaian yang “tipis” ini memberikan banyak peluang untuk pengembangan serat dan tekstil aerogel multifungsi di masa depan.

Foto Ilustratif oleh Pixabay: https://www.pexels.com/photo/close-photography-of-white-polar-bear-53425/

- Iklan -

Lebih dari penulis

- ISI EKSKLUSIF -tempat_img
- Iklan -
- Iklan -
- Iklan -tempat_img
- Iklan -

Harus baca

Artikel Terbaru

- Iklan -