12 C
Brussels
Minggu, 28 April 2024
AfrikaPBB, Omar Harfouch menuduh Lebanon sebagai "negara yang anti-Semit, diskriminatif, dan...

PBB, Omar Harfouch menuduh Lebanon sebagai “negara anti-Semit, diskriminatif, dan rasis”

PENAFIAN: Informasi dan pendapat yang direproduksi dalam artikel adalah milik mereka yang menyatakannya dan itu adalah tanggung jawab mereka sendiri. Publikasi di The European Times tidak secara otomatis berarti pengesahan pandangan, tetapi hak untuk mengungkapkannya.

TERJEMAHAN DISCLAIMER: Semua artikel di situs ini diterbitkan dalam bahasa Inggris. Versi terjemahan dilakukan melalui proses otomatis yang dikenal sebagai terjemahan saraf. Jika ragu, selalu mengacu pada artikel aslinya. Terima kasih atas pengertian.

Lahcen Hammouch
Lahcen Hammouchhttps://www.facebook.com/lahcenhammouch
Lahcen Hammouch adalah seorang Jurnalis. Direktur TV dan Radio Almouwatin. Sosiolog oleh ULB. Presiden Forum Masyarakat Sipil Afrika untuk Demokrasi.

Jenewa, 26 September 2023 – Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam Sidang Reguler ke-54 yang diselenggarakan hari ini, mendengarkan pidato memukau dari Omar Harfouch, seorang pianis terkenal Lebanon, pada pertemuannya yang ke-24.

Terlahir sebagai seorang Muslim Sunni, Harfouch dididik di sekolah Kristen, yang mencerminkan keragaman agama yang dikenal di Lebanon. Namun, kehadirannya di dewan tersebut bukan semata-mata karena bakat musiknya, melainkan untuk menjelaskan masalah mendesak yang ia hadapi di tanah kelahirannya.

Pianis tersebut mengungkapkan bahwa dia menghadapi penganiayaan oleh pemerintah Lebanon karena opini dan interaksinya. Dia menyoroti dakwaan yang dijatuhkan pengadilan militer Lebanon terhadap dirinya, menekankan ancaman hukuman mati hanya karena berada di ruangan yang sama dengan jurnalis Amerika-Israel dan menyampaikan pidato di konferensi tersebut. Parlemen Eropa.

Tuduhannya terhadap pemerintah Lebanon sangat mendalam dan mendalam ditransmisikan melalui TV Web PBB. Harfouch dengan jujur ​​menyatakan, “Lebanon adalah negara anti-Semit, diskriminatif, dan rasis.” Ia menyerukan komunitas internasional, terutama para peserta Dewan Hak Asasi Manusia PBB, untuk menentang kebijakan ketat Lebanon yang membatasi kebebasan berekspresi dan berserikat.

Pada saat yang mengharukan, Harfouch berbicara kepada para hadirin, mempertanyakan apakah ada orang Yahudi, Israel, Zionis, atau pro-Israel yang hadir. Dia menekankan bahwa, menurut hukum Lebanon, dia harus melakukan diskriminasi terhadap mereka. “Yang saya tolak untuk dilakukan,” katanya dengan penuh semangat. Dia menggarisbawahi bahwa tidak seorang pun boleh diadili berdasarkan kelahiran, agama, atau kebangsaan, dan mendesak anggota dewan untuk mendukung permohonannya untuk menghapus “undang-undang yang rasis dan diskriminatif.”

Pidato tersebut mendapat perhatian luas, dengan banyak duta besar dan pembela hak asasi manusia mengungkapkan keprihatinan mereka atas tuduhan tersebut dan menunjukkan solidaritas dengan Harfouch.

Sesi Dewan Hak Asasi Manusia ke-54 berlanjut, dengan lebih banyak pernyataan dari para perwakilan dan diskusi mengenai berbagai isu hak asasi manusia global. Komunitas internasional menunggu reaksi lebih lanjut dan kemungkinan resolusi sehubungan dengan pidato Harfouch yang menarik.

- Iklan -

Lebih dari penulis

- ISI EKSKLUSIF -tempat_img
- Iklan -
- Iklan -
- Iklan -tempat_img
- Iklan -

Harus baca

Artikel Terbaru

- Iklan -