Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kanada, Anthony Rota, mengundurkan diri karena pengakuan mantan tentara Nazi di ruang sidang dan kata-kata pujian yang ditujukan kepadanya, lapor lembaga dunia.
Insiden tersebut terjadi saat kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke Parlemen Kanada pada hari Jumat. Kemudian di antara para tamu di ruang pleno, yang diundang karena kunjungannya, adalah seorang warga Ukraina yang merupakan anggota pasukan Nazi – imigran Ukraina berusia 98 tahun, Yaroslav Hunka. Ketua House of Commons, Anthony Rota, menyapanya dengan kata-kata sambutan.
Ketika sudah jelas siapa orang ini, sebuah skandal besar pun terjadi, dan ada juga reaksi dari Rusia. Hunka bertugas di Divisi Grenadier ke-14 organisasi paramiliter SS, yang kejahatannya terhadap kemanusiaan selama Holocaust didokumentasikan dengan baik.
Sebuah asosiasi komunitas Yahudi di Kanada telah menuntut permintaan maaf dari Ottawa atas insiden hari Jumat saat kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke parlemen Kanada.
Kedutaan Besar Rusia di Ottawa mengirimkan catatan ke Kementerian Luar Negeri Kanada, serta kantor Perdana Menteri Justin Trudeau dan Ketua DPR Anthony Rota.
Segera setelah itu, menjadi jelas bahwa Rota menarik diri. “Dengan berat hati saya memberi tahu anggota Parlemen bahwa saya mengundurkan diri sebagai Ketua DPR,” ujarnya dan menyatakan penyesalan mendalam atas kesalahan tersebut.
Kantor Perdana Menteri Justin Trudeau membantah terlibat dalam kasus ini dan menegaskan independensinya dari Ketua Parlemen. Delegasi Ukraina yang mendampingi Zelensky juga tidak diberitahu tentang kehadiran orang tersebut di ruang pleno, kantor Trudeau mengklarifikasi.
Divisi SS Galicia (atau Galicia) dibentuk oleh penduduk Ukraina Barat pada tahun 1943. Pada bulan Juli 1944, divisi tersebut hampir hancur total dalam Pertempuran Brody, setelah itu dibentuk kembali dan digunakan di Slovakia, Yugoslavia, dan Austria.
Pada bulan April 1945, ia ditarik dari SS, berganti nama menjadi Divisi Ukraina ke-1 dan menjadi bagian dari Tentara Nasional Ukraina. Pada bulan Mei, tentaranya menyerah kepada pasukan Inggris dan Amerika, kenang TASS.